Kunjungi Pusat Pasar Medan, Gubsu Apresiasi Program Digitalisasi Transaksi

[ad_1]

Foto: Biro Humas dan Keprotokolan Setda Provsu

MEDAN, Waspada.co.id – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi, membuka kegiatan Sapa Pedagang di Pusat Pasar Kota Medan, Rabu (4/11), sekaligus menyambut peringatan HUT ke-59 PT Bank Sumut.

Kepada masyarakat, Gubsu menyampaikan kemudahan bertransaksi non tunai menjadi satu keniscayaan di masa sekarang dengan berbagai kemajuan teknologi yang ada. Sebab akan melahirkan kenyamanan dalam transaksi jual beli, tanpa pembeli harus membawa uang tunai ke dalam pasar.

“Inilah modernisasi menggunakan digitalisasi yang dikembangkan oleh Bank Sumut. Jadi ini bukan karena Covid-19, meskipun implikasinya (kondisi pandemi) kepada keadaan ekonomi,” sebut Edy.

Dengan model transaksi non tunai, akan mendukung upaya menjalankan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19. Di antaranya, menjaga jarak dan tidak bersentuhan langsung, hanya menggunakan ponsel pintar melalui e-banking dan sejenisnya untuk transaksi.

Selain itu, memudahkan pembeli memesan dan pesanan dapat diantar ke tempat tujuan melalui layanan ojek yang saat ini banyak digunakan masyarakat. Dengan demikian, lanjut Gubsu, laju perekonomian tetap berjalan bahkan ditingkatkan melalui sistem daring tanpa harus membawa uang tunai atau bahkan datang ke pasar di masa adaptasi kebiasaan baru ini.

“Kemudahan lainnya untuk pedagang. Mereka tidak perlu meninggalkan atau menutup toko jika harus membayar kewajiban pajak, retribusi, dan lainnya. Ini memang harus sudah ada. Karena itu, kami berharap Bank Sumut terus mengembangkan inovasi seperti digitalisasi transaksi ini,” jelasnya.

Direktur Utama PT Bank Sumut, Muhammad Budi Utomo, menyampaikan program digitalisasi transaksi seperti untuk pedagang pasar ini bertujuan membangkitkan denyut perekonomian Sumut. Hal ini juga sejalan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang digagas Pemerintah Pusat dalam rangka mengembalikan perekonomian masyarakat di masa pandemi.

“Kami juga berupaya memberdayakan pedagang pasar di masa pandemi dengan menyediakan akses permodalan melalui program KUR Super Mikro serta digitalisasi pasar dengan menyediakan produk perbankan yang dapat memenuhi kebutuhan transaksi pedagang pasar maupun masyarakat,” jelasnya.

Begitu juga pemerintah daerah (kabupaten/kota), diharapkan digitalisasi pasar dapat membantu peningkatan kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pembayaran retribusi dan pajak. Termasuk pengembangan layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif atau Laku Pandai (izin OJK), e-Commerce, Q-ris serta Pojok UMKM.

Pjs Wali Kota Medan, Arief Sudarto Trinugroho, menyampaikan dukungannya terhadap teknologi transaksi digital tersebut. Melalui PD Pasar selaku BUMD pengelola pasar di Kota Medan, pihaknya akan lakukan perbaikan fasilitas dan pelayanan di pasar-pasar, agar kemudahan yang telah diciptakan diikuti kenyamanan berbelanja. (wol/aa/data3)

editor AUSTIN TUMENGKOL

[ad_2]

Sumber http://waspada.co.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar