Payakumbuh, kliksumatra.com – Pemko Payakumbuh bersama warga Balai Kaliki kelurahan Koto Kociak Kubu Tapak Rajo mengadakan gotong royong pengecatan rumah gadang, mushalla Ar Ruhamma’ dan PKBM. Kegiatan tersebut merupakan persiapan untuk penyambutan rencana kunjungan turis dari Brunei Darussalam yang akan meninjau Balai Kaliki sebagai Kampung adatnya Kota Payakumbuh.
Kawasan Balai Kaliki terkenal dengan keunikan rumah gadang yang masih terbilang banyak serta terawat, karena masih menjadi tempat mukim kaum persukuan Dalimo, Kampai dan Mandahiliang di Kenagarian Koto Nan Gadang. Diperkirakan 30 rumah gadang masih berdiri kokoh di Balai Kaliki, ini. Kawasan ini sudah menjadi cagar budaya khususnya bidang wisata adat.
Sebagaimana diterangkan Lurah Koto Kociak Kubu Tapak Rajo, H. Zubirwan, Minggu (24/11) pagi, bahwa berbagai persiapan Penyambutan rencana Kunjungan warga Brunei Darussalam ke kampung adat Balai Kaliki, telah dilaksanakan.
“Persiapan sudah dilangsungkan beberapa hari belakangan. Puncaknya Sabtu (23/11) yang ditutup dengan makan bersama. Kegiatan dihadiri Walikota Payakumbuh Riza Falepi diwakili Sekdako Rida Ananda bersama Asisten III Amriul Dt. Karayiang dan pimpinan OPD terkait, Camat Payakumbuh Utara Desfitawarni, Ketua KAN dan tokoh masyarakat. Makan bersama ini disiapkan khusus oleh bundo kanduang dan PKK kelurahan,”terang Zubirwan.
Dikatakan Lurah, sesuai tembusan surat resmi dari kedutaan Brunei Darussalam yang sampai ke tangan kita dari Walikota Payakumbuh, kedatangan warga Brunei Darussalam tersebut akan disambut Walikota di Balai Adat kawasan Balai Kaliki dilanjutkan ke Medan Nan Bapaneh rumah gadang Alnofri Dt Mangkuto Nan Putiah. Dan dilanjutkan kunjungan wisata adat.
Berdasarkan informasi dari Lurah Zubirwan, bahwa Pemko Payakumbuh yang kala itu dituturkan Asisten III Amriul Dt. Karayiang berharap kiranya warga Payakumbuh mendukung suksesnya penyambutan dan pelayanan terhadap tamu dari Brunei Darussalam, tersebut.
“Masyarakat kampung adat Kota Payakumbuh, yakninya warga Balai Kaliki harus siap setiap saat dan setiap waktu dalam menanti tamu yang mungkin saja hadir tampa terjadwal. Kalau terjadwal tentunya bersama kita sambut sebagaimana tamu dari Brunei, ini, “sebut Amriul yang juga tokoh adat Kenagarian Koto Nan Gadang. (Al)