Forum Komunikasi Pejuang Pembentukan Propinsi Babel gelar pertemuan : maling besar dan dan tudingan intoleran jadi bahasan

Pangkalpinang, kliksumatra.com=Pada tanggal 7 Juli 2023, Forum Komunikasi Pejuang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang diketuai oleh Dharma Sutomo SH. MH akan mengadakan pertemuan di rumah Tokoh Presidium Provinsi Babel, Datuk Saviat di Jalan Balai Kota Pangkalpinang. Johan Murod, anggota organisasi tersebut, mengungkapkan bahwa pertemuan ini akan membahas beberapa isu penting di Bangka Belitung.

Salah satu isu yang akan dibahas adalah maling besar yang disampaikan oleh Pj Gubernur Bangka Belitung beberapa waktu yang lalu. Isu ini merupakan perhatian publik dan akan dibahas oleh para tokoh untuk mendukung Bangka Belitung dalam mencapai good governance and clean government. Selain itu, isu tudingan intoleran terhadap masyarakat Babel yang dilontarkan oleh seorang politisi senior juga akan dibahas. Johan menegaskan bahwa pernyataan tersebut adalah fitnah besar dan perlu diklarifikasi, karena faktanya masyarakat Babel sangat toleran.

Rapat ini juga akan membahas audensi dengan Dirut PT Timah Tbk terkait peningkatan produksi, laba yang akan diraih, dan masalah reklamasi yang efektif dan tepat guna. Selain itu, masalah karut marut di IAIN SAS Bangka Belitung yang belum terselesaikan juga akan menjadi topik pembahasan.

“Pertama soal isu maling besar. Kedua soal tudingan dari salah seorang oknum politisi senior yang menyebut masyarakat Babel intoleran. Ini pokok penting yang akan kita bahas selain pembahasan tentang audensi dengan Dirut PT Timah serta persoalan di IAIN SAS Bangka Belitung,” ungkap Johan

Johan menekankan bahwa Forum Komunikasi Pejuang Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki kewajiban untuk peduli terhadap masalah-masalah yang terjadi di Babel. Ia menambahkan bahwa hasil dari pertemuan ini akan menjadi rekomendasi yang penting.

“Empat masalah ini sangat penting. Apalagi soal maling besar, juga PT Timah Tbk yang saat ini dirutnya putra Babel, soal fitnah yang menyebut masyarakat Babel intoleran dari seorang politisi senior. Ini sekaligus hinaan besar terhadap masyarakat Babel. Begitu pun soal karut marut di IAIN SAS juga harus segera diselesaikan, ini menyangkut marwah dan kehormatan kita sebagai orang Babel yang terkesan sudah diremehkan. Sejumlah tokoh sudah angkat bicara seperti tokoh kebanggaan kita Prof Bustami. Tapi tak diindahkan juga,” tegas Johan.

Dalam pertemuan tersebut, tokoh-tokoh akan mencari solusi yang sesuai dan memberikan rekomendasi kepada pihak terkait. Johan juga menyampaikan bahwa provinsi Babel tidak berdiri karena hadiah atau pemberian dari pemerintah, melainkan diperjuangkan oleh tiga generasi masyarakat Babel selama 44 tahun. Oleh karena itu, setiap masalah di Babel harus diketahui dan diperhatikan.

“Provinsi ini berdiri bukan karena hadiah atau pemberian dari pemerintah. Tapi diperjuangkan oleh tiga generasi masyarakat Babel selama 44 tahun. Jadi ibarat sehelai daun jatuh pun kita harus tahu dan peduli,” tutupnya. (Ichsan Mokoginta)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *