Payakumbuh – Produksi daging sapi di Kota Payakumbuh perharinya mencapai 10-15 ton. Jumlah itu diketahui dari jumlah sapi yang dipotong pada dua rumah potong hewan (RPH) yang terdapat di daerah tersebut.
Untuk RPH tradisional di Pasar Ibuh, Payakumbuh Barat setiap harinya terdapat sekitar 6-7 ekor sapi yang dipotong. Kemudian di RPH modern Payakumbuh Timur juga terdapat sekitar 6-7 ekor sapi yang dipotong.
“Kalau ditotal keduanya, itu sekitar 10-15 ekor sapi yang dipotong. Untuk berat sapi, yang di RPH tradisional rata-rata 400-800 kilo gram. Sementara di RPH modern ini, rata-rata berat yang dipotong di atas 800 kg,” kata Kepala UPTD RPH dan Pasar Ternak Dinas Pertanian Kota Payakumbuh, Hasri Roza, Senin (25/11).
Dikatakan Hasri Roza, untuk RPH modern di Payakumbuh Timur belum bisa maksimal berfungsi karena pihaknya masih terkendala sarana dan prasarana.
“Kalau sudah beroperasi penuh, RPH modern ini bisa untuk memotong sekitar 50 ekor sapi perhari. Tapi saat ini kami baru bisa menampung 10-14 ekor sapi setiap harinya,” terangnya.
Khusus RPH modern, sapi yang dipotong juga untuk memenuhi kebutuhan daging untuk Kota Bukittinggi.
“Biasanya untuk Bukittinggi hanya satu ekor sapi. Tapi ada kalanya bisa dua dalam sehari,” lanjutnya.
Terkait biaya pemotongan, untuk setiap ekornya dikenakan biaya pemotongan Rp50 ribu. Ada beberapa persyaratan lain yang harus disiapkan pemilik sapi sebelum hewannya dipotong di RPH.
“Kesehatan hewan yang akan dipotong juga kita pastikan, sehingga daging yang nantinya dikonsumsi konsumen bisa dijamin kesehatannya,” pungkasnya. (Al)