[ad_1]
Covesia.com – Semen Padang Hospital lakukan pengangkatan Direktur pada Senin, 2 November 2020. Pelantikan jabatan Direktur Semen Padang Hospital tersebut kini resmi diemban oleh dr. Selfi Farisha.
Kegiatan pelantikan tersebut dilakukan oleh Ketua Yayasan Semen Padang, Bapak Iskandar Z. Lubis di ruang serba guna SPH dan kegiatan dihadiri oleh Pengurus Yayasan, Kabag dan Kasi SPH.
“Iya benar. Senin (2/11) SPH telah melakukan pelantikan pada Direktur baru yakni dr. Selfi Farisha. Pengangkatan Direktur yang baru dilaksanakan setelah dr Farhaan Abdullah, SpTHT KL melakukan pengunduran diri terhitung sejak 1 Oktober 2020,” ujar Kepala Pemasaran dan Humas SPH Yosrida Risman.
Sementara itu, Direktur SPH dr. Selfi Farisha mengungungkapkan bahwa menjadi Direktur menurutnya bukan hanya sebatas jabatan saja, namun ada tanggung jawab dan amanah besar yang mesti diembannya.
“Jabatan yang saya miliki saat ini bukan hanya sebatas Direktur SPH saja, namun juga sebagai bagian dari Keluarga Besar SPH. Selain itu, amanah dan tanggung jawab mesti dijalankan sebaik-baiknya, karena jika kita melakukan yang terbaik, saya yakin tidak hanya saya yang mendapatkan dampak baiknya, tapi keluarga besar SPH,” ujar dokter lulusan Fakultas Kedokteran Unand tahun 2012 lalu.
Selain itu, ia mengungkapkan, SPH sejak April lalu ditetapkan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno sebagai salah satu Rumah Sakit Rujukan Penanganan COVID-19 di Sumbar, terutama di Kota Padang, jadi ia memiliki tekad untuk terus meningkatkan pelayanan dan memberikan perawatan yang maksimal kepada setiap pasien yang berobat di SPH.
SPH sejak April lalu, katanya, telah melakukan empat tahap peningkatan pelayanan dalam penanganan COVID-19 seperti penambahan jumlah bed/tempat tidur mulai dari 17, 54, 72 hingga saat ini berjumlah 95. Selain itu, peralatan lainnya dalam penanganan COVID-19 juga bakal terus dibenahi sehingga sesuai dengan kebutuhan.
Menurutnya, jika sarana dan prasana telah dilengkapi, maka tugas SPH selanjutnya adalah meningkatkan mutu pelayanan seperti dengan memberikan pelayanan dan pengobatan maksimal untuk pasien.
“Peningkatan mutu pelayanan menjadi hal yang penting bagi SPH, terutama dalam masa pandemi covid-19 ini seperti bagaimana pasien yang berobat ke SPH dapat pulang ke rumah dengan kondisi negatif, tidak berlama-lama di rumah sakit dan penanganan kasus yang berat, sedang maupun kecil dapat diatasi,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur yang akrab disapa dokter Risha ini mengungkapkan bahwa ia memiliki rencana jangka panjang dan jangka pendek dalam menjadikan SPH sebagai rumah sakit unggulan di Sumatera. Ia menjelaskan saat ini SPH memiliki kerjasama dengan banyak asuransi, banyak perusahaan termasuk dengan BPJS Kesehatan, BPJS Tenaga Kerja, dan lainnya.
Risha menjelaskan Kecendrungan masyarkat memilihi rumah sakit yang bagus dengan pelayanan yang baik untuk mengobati penyakitnya, seperti sarana dan prasarana yang lengkap maupun memiliki tenaga medis yang bagus. Oleh karena itu, ia memiliki target yakni memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat untuk berobat.
“Selama beberapa waktu ini, kebanyakan dokter di SPH didatangkan dari rumah sakit lainnya dikarenakan statusnya yang PNS, oleh karena itu, kedepannya program yang akan dijalankan yakni meningkatkan kompetensi dari tenaga medis yang ada di SPH. Hal itu dilakukan dengan menyekolahkan dokter-dokter kita ataupun menambah tenaga medis dari luar yang berpengalaman untuk menjadi dokter tetap di SPH,” katanya.
Hal itu menjadi rencana prioritas oleh Risha sebagai Direktur SPH yang baru. Karena menurutnya, kedepannya rumah sakit swasta akan sulit bersaing jika tidak memiliki dokter tetap atau bukan dokter PNS yang bukan berasal dari rumah sakit tersebut. Ia menjelaskan bahwa rencana tersebut telah menjadi pembahasan dan tengah disiapkan mengenai cara memiliki dokter-dokter milik SPH saja. Selain dokter, para perawat juga akan dilengkapi dengan sertifikasi khusus.
“Jika sumber daya berupa tenaga medis maupun sarana dan prasarana yang lengkap dan terpenuhi, tentunya masyarakat tidak menjadi ragu untuk berobat ke SPH, dari mana pun mereka berasal,” jelasnya.
Sementara itu, di sela obrolan, Risha juga mengungkapkan bahwa ia telah berada di SPH sejak 2013. Ia menceritakan, awalnya saat itu dirinya masih seorang dokter jaga di UGD, Poliklinik maupun rawat inap. Selanjutnya, ia dipindahkan sebagai verifikator BPJS di bagian casemix di SPH. Beberapa waktu disana, ia kembali dipindahkan ke bagian lain yakni Supervisor Mutu Penunjang Medis. Kemudian, ia mendapatkan promosi sebagai Manager Medis dan tak lama, ia kembali mendapat promosi jabatan sebagai Kepala Bagian Pelayanan Medis sebelum akhirnya dilantik jadi Direktur SPH pada hari ini (2/11).
“Saya benar-benar memulai jenjang karir saya dari nol di SPH. Saya masuk pada 2013 di SPH dan mendapatkan berbagai amanah. Alhamdulillah saya bisa melewati itu semua. Dan kini saya memiliki target untuk menjadikan SPH sebagai rumah sakit terbaik di Sumatera sesuai dengan visi dan misi SPH,” tutur Risha.
(ril)