Saksi Mata: Rekam Jejak Mulyadi di Legislatif

Kliksumatra.com – Ketika saya menapakkan kaki di Gedung Senayan, disaat itu saya mulai bergelut dan bergelimang dengan wakil rakyat dari seantero negri. Saya diutus dari Pekanbaru untuk mewakili Haluan Media Grup (Haluan, Haluan Riau dan Haluan Kepri) di Jakarta.

Sebagai seorang jurnalis dari Haluan Media Grup, saya dibebani tugas khusus untuk mengawal pemberitaan dari 3 provinsi tersebut di Jakarta khususnya DPR-RI.

Setiap hari saya memantau langsung bagaimana wakil rakyat dari tiga provinsi (Sumbar, Riau dan Kepri) berdialektika di gedung rakyat itu.

Tak dapat saya pungkiri ada yang hanya sekedar numpang nama setelah terpilih namun jarang muncul dalam rapat-rapat di senayan untuk menyuarakan aspirasi rakyat di daerah pemilihannya.

Ada memang yang rajin hadir di setiap Rapat Dengar Pendapat (RDP), Paripurna dan rapat-rapat lainnya dalam rangka membahas kebijakan yang terbaik untuk negri ini, namun sayangnya, tak banyak yang vokal dan berani bersuara lantang memperjuangkan daerah pemilihannya.

Dari puluhan anggota DPR-RI dari Sumatra Barat, ada juga seorang anggota dewan yang saya amati dari hari ke hari yang membuat saya terkesima.

Dia telah membuat hati saya lega, sedari berasal dari Sumatra Barat ada harapan untuk melihat cucu-cucu Agus Salim, Bung Hatta, Sutan Sjahrir dan tokoh lainnya di Sumbar, ada sosok seperti mereka di era sekarang yang menyambut tetesan perjuangan mereka.

Ir. H., Mulyadi, sosok satu ini membuat saya lega di tengah abad-21 ini dimana tokoh minang tak lagi se-hebat era-era sebelumnya.

Mulyadi tokoh Minang harapan Sumbar asal Bukittinggi ini harus saya akui salah satu yang terbaik diantara anggota dewan lainnya bukan hanya untuk Sumbar tapi Indonesia.

Cukup sulit mungkin untuk melakukan penilaian bagi masyarakat untuk wakil-wakil rakyat di senayan karena semua rapat-rapat di sana dipastikan tak akan sampai ke daerah.

Peliputan media hanya sebatas isu hangat di pusat, namun mereka yang vokal memperjuangkan daerahnya terkadang tak tersorot.

Saya merasa menjadi orang yang bertanggung jawab untuk mengungkapkan ini. Empat tahun di DPR-RI dari 2013 hingga 2017 menjadi rutinitas saya untuk mencatat pergerakan semua anggota dewan dari Sumbar, Riau dan Kepri.

Mata dan telinga saya menjadi saksi begitu ngototnya Ir. H. Mulyadi memperjuangkan Sumbar, dengan gaya bicaranya yang khas dan tertata rapi ia menyampaikan gagasan-gagasan cerdas dan terukur baik untuk Sumbar maupun untuk Indonesia.

Selaku Ketua Komisi ia memang sadar akan fungsinya, saya harus mengakui Mulyadi, seorang yang cerdas dan berhati tulus untuk bangsa khususnya untuk Sumatra Barat.

Bagaimana saya sampai menilainya seperti itu, tak lah saya mau sembarang nilai, kalau tak melalui hipotesis. Ia tak peduli mau ada mata kamera atau tidak, suaranya untuk memperjuangkan Sumbar terlalu acap saya dengar.

Tulisan ini terbit tak lain karena saya ingin masyarakat mengenal siapa mereka yang ada di senayan dengan objektif. Terkadang saya merasa geram justru orang yang mempunyai kemampuan dan berintegritas mati-matian memperjuangkan Sumbar tetapi masih saja ada oknum yang tak berterima kasih malah menzhaliminya.

Sebagai saksi mata yang hadir saban hari di senayan tentu setidaknya saya lebih mengenal mereka, karna melihat setiap hari kurenah para wakil rakyat itu. Siapa yang vokal, siapa yang diam saja, siapa yang bermain dan siapa yang tak pernah hadir.

Sebut saja yang tampak sekarang Jembatan Layang Kelok 9, jika ditelisik lebih dalam, ada peran besar Ir H. Mulyadi hingga Jembatan Layang Kelok Sembilan semakin membesarkan nama Sumatera Barat di Kancah Nasional.

Padang Pariaman pun kecipratan tangan dingin Mulyadi dalam Pembangunan Irigasi Batang Anai. Kecintaannya dalam dunia Pendidikan pun dituangkan dalam perjuangan Mulyadi di Parlemen untuk Pembangunan Rusunawa bagi puluhan Pondok Pesantren di Sumatera Barat, belum lagi infrastruktur lainnya.

Lihai bernegosiasi demi kemajuan masyarakat dan daerah kelahirannya. Maka jangan heran, ‘Legislator Ulung’ sangat layak di sematkan kepada Mulyadi. Masa depan Sumatera Barat tercinta ada ditangan beliau.

Program Pemberdayaan Masyarakatpun tak ayal juga diboyong Mulyadi ke Ranah Minang. Seperti Program Pemberdayaan Masyarakat dari Pemerintah Pusat berupa bantuan dan pelatihan juga beliau bawa ke tanah kelahirannya, sebut saja Pengadaan Traktor Tangan, Mesin Kapal Nelayan, Becak Motor serta Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan (PPIP).

Beliau juga memperjuangkan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) untuk banyak daerah di Sumatera Barat, Ribuan Kepala Keluarga sangat terbantu dengan apa yang telah diperjuangkan oleh Mulyadi.

Rekam jejak Mulyadi sangat membekas bagi masyarakat Sumbar, sampai-sampai masyarakat latah menyebut Penerang Jalan Umum Tenaga Surya (PJU TS) dengan lampu Mulyadi.

Tidaklah heran, jika Mulyadi bisa mendapat kepercayaan masyarakat Sumatera Barat selama tiga periode memperjuangkan masa depan masyarakat di Gedung Paripurna Republik Indonesia.

Suara terbesar dari pada Pemilihan Calon Legislatif 2019 lalu dari Daerah Pemilihan Sumatera Barat adalah bukti nyata jika Mulyadi sangat dicintai masyarakatnya.

Saya berkeyakinan akan banyak hal yang berubah, kemampuan Mulyadi selama ini di dunia legislatif akan diterapkan secara penuh di Sumatera Barat, menarik kebijakan-kebijakan pemerintah pusat ke daerah, dan menarik para investor untuk berinvestasi di Sumatera Barat.

Jika ada yang mengatakan tidak ada prestasi Mulyadi selama di DPR-RI tentu sangat naif dan tidak dapat dipertanggung jawabkan. Saya adalah orang yang menyaksikan langsung mulut Mulyadi berkoar-koar di hadapan stake holder ngototnya dengan cara diplomasi yang elegan ke pemangku kepentingan saat itu.

Dia harus berebut kue pembangunan dengan wakil rakyat lainnya dari berbagai daerah di Indonesia dan itu pasti tidak mudah. Perlu argumentasi yang cerdas dan diplomasi tingkat tinggi dihadapan eksekutif dan koleganya sendiri di legislatif.

Dari semua capaiannya tersebut saya melihat pribadi Mulyadi bukan orangnya ekslusif dan pragmatis, di beberapa kesempatan saya melihat ia memiliki rasa empati dan tidak membeda-bedakan masyarakat kecil termasuk seperti saya ini.

Insiden pemukulan yang terjadi di senayan dengan lapang dada ia maafkan hal itu karena rasa iba dan empati kepada istri pelaku yang bersujud meminta maaf. Jika tidak tentu sudah diproses oleh pihak kepolisian.

Ia cepat sekali merasa luluh dan pengiba kepada orang lain, jarang sekali orang yang bisa dikatakan hampir sempurna seperti dia memiliki jiwa yang bersih dan hati yang lembut.

Secara fisik atau performance Mulyadi tampak sempurna, dari keuangan ia juga cukup namun semua itu tak membuatnya angkuh dan sombong, sosok seperti ini sangat sulit sekali kita temui zaman sekarang apalagi ketika ia telah menjadi wakil rakyat di pusat. Ia betul-betul tulus untuk memajukan Sumbar dan memperhatikan rakyat kecil.

Penulis: Syafri Ario, S. Hum

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *