Padang, kliksumatera.com— Gerakan Pramuka Kwarda Sumatera Barat menggelar Musda tahun 2022 di hotel Imelda Kecamatan Pauh Padang yang di mulai pada Sabtu 26 Maret sampai Senin 28 Maret 2022.
Dalam agenda Musda ada tiga kegiatan yang akan dilaksanakan yakni Laporan pertanggung jawaban pengurus lama, program kerja lima tahun dan pemilihan ketua Kwarda.
Dalam kegiatan pemilihan ketua kwartir daerah ada empat calon yang di ajukan oleh peserta pertama Audy Joinaldi, S.Pt, M.Sc, M.M, IPM, ASEAN.Eng Wakil Ketua MABIDA Gerakan Pramuka Sumatera Barat sekaligus Wakil Gubernur Sumatera Barat yang di usulkan oleh Kwartir Daerah, H. Risnawanto, S.E Ketua Kwartir Cabang Pasaman Barat sekaligus Wakil Bupati Pasaman barat yang di ajukan oleh Kwarcab Kabupaten Pasaman Barat.
Yulius, S.T Demisioner Ketua Harian Kwarda Sumbar yang di usulkan oleh kwarcab Kota Padang dan Drs. Martias Wanto, M.M Ketua Kwartir Cabang Kota Bukittinggi sekaligus Sekretaris Daerah Kota Bukittinggi yang di usulkan oleh Kwarcab kota Bukittinggi.
Dalam sidang pleno pemilihan ketua Kwarda H. Risnawanto, S.E mengundurkan diri dikarenakan kesibukan nya dan masih fokus dalam pemulihan Kabupaten Pasaman barat pasca gempa kemaren dan Drs. Martias Wanto, M.M mengundurkan diri karena terpilih sebagai wakil ketua LPK Kwarda Sumbar sedangkan Yulius, S.T tidak menanda tangani formulir kesedian untuk dicalonkan sebagai ketua Kwartir Daerah.
Dengan demikian Audy Joinaldi, S.Pt, M.Sc, M.M, IPM, ASEAN.Eng yang menjabat sebagai wakil gubernur Sumatera barat terpilih secara aklamasi dan didukung oleh semua peserta musda sebagai ketua kwartir daerah Sumatera barat periode 2022 – 2027.
Dalam sambutan nya Audy Joinaldi, S.Pt, M.Sc, M.M, IPM, ASEAN.Eng menyampaikan ucapan terimakasih atas dukungan dan kepercayaan dari semua peserta Musyawarah Daerah. Dalam kesempatan itu juga Audy Joinaldi, S.Pt, M.Sc, M.M, IPM, ASEAN.Eng selaku ketua terpilih juga berjanji akan membawa dan membuktikan bahwasanya gerakan Pramuka bukan hanya sekedar tepuk tangan dan bernyanyi serta hanya kemping saja.
Tetapi sebagai tempat dan wadah serta sebagai salah satu media pembentukan karakter kaum muda. Karena di masa pandemi ini peserta didik terlalu terlena dengan gedget sehingga dapat menurunkan inovasi dan kreatifitas mereka. Bukan hanya itu dengan gedget rasa kebersamaan dan rasa kebangsaan mereka pun akan berangsur sirna.
Audy Joinaldi, S.Pt, M.Sc, M.M, IPM, ASEAN.Eng juga meminta kepada para pelatih yang tergabung dalam Pusdiklat untuk mendukung programnya yang akan mempersiapkan diri dengan program yang unggul serta program yang berinovasi sesuai dengan tuntutan industry 4.0 bagi kaum milenial.”(Jun)