Lima Puluh Kota,Kliksumatra. Com – Pj. Wali Kota Payakumbuh menghadiri alek batogak panghulu Rektor Universitas Negeri Padang (UNP) Prof. H. Ganefri, Ph. D. Dt. Djunjungan Nan Bagadiang di Rumah Gadang Dt. Djunjungan Nan Bagadiang di Tanah Pasukuan Banuhampu, Kabupaten 50 Kota. Sabtu (20/05/2023).
Batagak pangulu merupakan upacara adat minang kabau dalam rangka meresmikan seseorang menjadi penghulu. Makna batagak pangulu bagi masyarakat minang kabau adalah mengukuhkan atau melegitimasi keberadaan penghulu di minang kabau, serta mengukuhkan sako(gelar yang di wariskan kepada kemenakan).
Pangulu dengan gala Dt. Djunjungan Nan Bagadiang yang diamanahkan kepada Prof. Ganefri, dulunya diemban oleh Prof. Dr. H. Kamardi Talut, Sp.B. Guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) yang juga pemilik RS Bedah Ropanasuri Padang. Beliau wafat, Senin, pukul 00.30 WIB (07/11/2022) lalu.
Jenazahnya dimakamkan di kampung halamannya, Jorong Talago, Nagari VII Koto Talago, Kecamatan Guguak, Kabupaten Lima Puluh Kota. Kamardi Talut adalah pakar ahli bedah di Sumbar dan namanya juga sudah dikenal luas di Tanah Air. Dia juga seorang tokoh panutan.
Pengukuhan itu juga dihadiri Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar, Wakil Gubernur Sumbar Audi Joynaldi, LKAAM Sumbar Fauzi Bahar, Bupati Lima Puluh Kota, Ketua DPRD Kota Payakumbuh, Ketua DPRD Lima Puluh Kota, Polres Payakumbuh, Polres Lima Puluh Kota, Niniak Mamak, Cadiak Pandai dan Undangan Lainnya.
Menteri Abdul Halim Iskandar yang akrab disapa Gus Halim mengakui begitu kentalnya adat istiadat di Ranah Minang. Bahkan tokoh-tokoh yang berasal dari Minangkabau sangat berperan besar dalam perjalanan bangsa dan mahsyur hingga luar negeri.
“Tidak hanya adat istiadat Minangkabau yang saya kagumi, tetapi tokoh-tokoh yang berasal dari Minangkabau berperan besar dalam perjalanan bangsa ini. Serta memiliki jaringan diplomasi yang sangat luas,” ungkapnya.
Ia pun merasa bahagia menjadi bagian dari salah satu prosesi adat sakral yang diselenggarakan. Selain itu, Gus Halim mengajak masyarakat Minangkabau kompak untuk mempertahankan adat istiadat walaupun telah berubah zaman.
“Prinsipnya adalah pembangunan harus berakar dari adat istiadat setempat. Ayo pertahankan dan kembangkan Budaya Minangkabau,” ucapnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy mengatakan, jika berbicara Datuak sebagai Pucuak tertinggi di sebuah kaum, banyak proses dalam mencapai gelar tersebut, sepak terjang Prof. Ganefri sudah tidak diragukan.
“Track recordnya sebagai salah satu tokoh pendidikan di Sumbar bahkan Indonesia telah dibuktikannya selama ini, banyak inovasi yang lahir dari pemikirannya,” katanyaz
Dia berharap, Prof. Ganefri yang bergelar Dt. Djunjungan Nan Bagadiang mampu membimbing anak kemenakan dan makin banyak melahirkan inovasi-inovasi dengan tetap menjaga adat istiadat serta mampu menjalin koordinasi dan kolaborasi dengan Pemerintah.
Dikesempatan itu juga, Pj. Wako Rida Ananda mengucapkan selamat atas telah dikukuhkannya Prof. Ganefri, Ph. D Dt. Djunjungan Nan Bagadiang sebagai Pangulu di Kanagarian VII Koto Talagi dalam acara Batagak Pangulu ini. Semoga amanah manjujuang gelar pusako ini dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
“Kami atas nama Pemko Payakumbuh mengucapkan selamat kepada Prof. Ganefri, Ph. D Dt. Djunjungan Nan Bagadiang yang juga Rektor UNP yang baru saja dilantik dan dikukuhkan. Semoga dapat menjalankan amanah, manjujuang beban barek singuluang batu ini dengan sebaik-baiknya,” kata Pj. Wako Rida Ananda.
Pada kesempatan itu, Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar yang hadir menyaksikan saat penyematan gelar adat tersebut turut dianugenugerahkan gelar kehormatan ‘Sutan Khalifah’. (Tim)