Payakumbuh,Kliksumatra.com — Komitmen Dinas Perhubungan Kota Payakumbuh dalam mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat terus dibuktikan dengan terjadinya beberapa perubahan pada pelayanan-pelayanan langsung yang ada di dinas yang berkantor di Terminal Koto Nan Ompek itu.
Di bawah kepemimpinan Kepala Dinas Perhubungan Kota Payakumbuh Nofriwandi, masing-masing bidang dan UPTD mampu bekerja dengan baik.
Saat ditemui media di kantornya, Kamis (23/6), Kadis Nofriwandi yang didampingi Sekretaris Hadiatul Rahmat dan jajarannya mengatakan komitmen ini dibuat merupakan amanat dari Wali Kota Riza Falepi dalam mewujudkan lingkungan birokrasi yang melayani cepat, tepat, dan efisien.
Contohnya saja dapat dilihat dari pelayanan KIR, saat ini prosedur pengurusan KIR di Kota Payakumbuh paling gampang. Serangkaian tes untuk mengukur apakah sebuah kendaraan masih layak jalan atau tidak layak sudah berlangsung cepat dan tidak bertele-tele dengan dukungan sumber daya manusia dan sarana prasarana di dinas perhubungan.
Bahkan, pembayaran KIR sudah dengan non tunai atau cashless, saat ini sudah lebih dari 50 persen transaksi dilakukan dengan memakai Q-RIS.
“Kita sedang menyiapkan pelayanan KIR online, masyarakat hanya dari rumah saja, mereka bisa mengurus administrasi pelayanan KIR melalui aplikasi yang saat ini tengah kami sediakan, nantinya mereka hanya datang ke kantor dishub saat uji layak kendaraannya saja,” kata Nofriwandi.
Terkait dengan urusan perparkiran yang selama ini sering disorot oleh DPRD, Nofriwandi dan jajarannya telah berinovasi dan menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada. Saat ini, petugas parkir yang telah ditugaskan oleh Dishub sudah menyetor uang parkir tidak ke kantor dinas perhubungan lagi, tapi langsung kepada bidang pendapatan badan keuangan daerah melalui kerja sama dengan Bank Nagari.
“Kita sudah memberlakukan ini sejak awal tahun 2022,” kata Nofriwandi.
Terakhir, selama ini terjadi kemacetan di Jalan Soekarno-Hatta arah ke pasar karena adanya kendaraan bus antar kota antar provinsi (AKAP) yang menaikkan dan menurunkan penumpang di tepi jalan. Melalui kerja sama seluruh bidang di dinas perhubungan dan Unsur Forkopimda, masalah-masalah yang ada dapat teratasi.
“Sejak 1 tahun belakangan kita sudah menempatkan kendaraan AKAP untuk masuk terminal, artinya sudah tidak ada lagi yang standby di jalan. Kami sampaikan apresiasi kepada unsur forkopimda karena telah mendukung kami mewujudkan ketertiban di Kota Payakumbuh, meski ada kendala saat waktu berjalan, tapi dapat terselesaikan dengan baik,” terang Nofriwandi. (Humas)