Putus Mata Rantai Covid-19, 51 Keramaian Dibubarkan Tim 7 Dalam Semalam

Payakumbuh, kliksumatra.com – Berbagai langkah untuk membatasi penyebaran virus Corona atau COVID-19 terus dilakukan Pemerintah Kota (Pemko) Payakumbuh. Salah satu caranya adalah dengan membubarkan sejumlah titik keramaian yang dilakukan oleh Tim 7 Penegak Perda Kota Payakumbuh.

Ketua Harian Tim 7 yang juga Kepala Satuan Polisi Pamong Paraja (Satpol-PP) dan Damkar Kota Payakumbuh, Devitra menyebut, pihaknya rutin melakukan patroli ke sejumlah lokasi yang kerap dijadikan sebagai tempat berkumpul.

Seperti yang dilakukannya pada Sabtu (4/4) malam lalu, Tim 7 Penegak Perda Kota Payakumbuh yang terdiri dari gabungan personel Satpol PP, TNI, dan Polri tersebut melakukan patroli ke sejumlah warung, kafe, restoran, warnet, tempat bermain billiar, dan tempat-tempat berkumpul lainnya.

“Dalam kegiatan itu, total personel yang kita libatkan sebanyak 48 orang. Rinciannya, 30 Satpol-PP, 12 TNI, dan 6 dari Polres,” terang Devitra saat dihubungi, Minggu (05/04).

Dari total 48 personel yang turun tersebut, pihaknya kemudian membaginya menjadi tiga tim yang masing-masing ditugaskan untuk menyisir ke sejumlah titik. Tim 1 ditugaskan untuk patroli ke Payakumbuh Barat dan Payakumbuh Selatan, Tim 2 ke Payakumbuh Utara dan Latina, sedangkan Tim 3 ke berpatroli ke Payakumbuh Timur.

“Hasilnya, Tim 1 menertibkan sebanyak 18 lokasi keramaian, Tim 2 sebanyak 13 keramaian, dan tim 3 menertibkan sebanyak 20 titik keramaian,” jelasnya.

Dikatakan Devitra, melalui kegiatan patroli yang akan terus rutin dilaksanakan tersebut, pihaknya ingan terus mengingatkan warga untuk menaati imbauan dari Pemko Payakumbuh untuk tidak membaut keramaian.

“Dengan tidak berkumpul, kita ikut memutus mata rantai penyeberan COVID-19 di Kota Payakumbuh,” terangnya. (NR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 komentar

  1. Los motivos más comunes de infidelidad entre parejas son la infidelidad y la falta de confianza. En una época sin teléfonos celulares ni Internet, los problemas de desconfianza y deslealtad eran menos problemáticos que en la actualidad.