Perumda Air Minum Tirta Sago Kota Payakumbuh Bakal Terapkan Pemetaan Jaringan Perpipaan Berbasis GIS

Payakumbuh, Kliksumatra.com – Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Sago Kota Payakumbuh Khairul Ikhwan menyebut akan melakukan evaluasi jaringan dan memperjelas peta jaringan air yang tersambung berbasis zonasi sistem penyediaan air minum (SPAM) yang ada di Kota Payakumbuh.

“Saat ini, jaringan dan aksesoris perpipaan belum semuanya terdokumentasi dengan koordinat, sehingga sulit menemukan bila terjadi gangguan pada pipa cabang distribusi. Ditambah kondisi jaringannya yang interkoneksi, sehingga tidak bisa mengukur sumber air dari satu tempat yang ada,” ungkapnya saat diwawancara media di kantornya, Selasa (16/3).

Sementara itu, saat ini ada 5 sistem penyediaan air minum (SPAM) yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan kota yang dipimpin Wali Kota Riza Falepi itu. 4 dari mata air dan 1 dari Water Treatment Processing (WTP).

“3 sumber air kita dari Kabupaten Lima Puluh Kota, yaitu mata air Sungai Dareh, Nagari Situjuah Banda Dalam, mata air Sikamarunciang, Nagari Situjuah Gadang dan mata air Batang Tabik, Nagari Sungaikamuyang, untuk dari Payakumbuh ada dari mata air Balai Panjang, serta 1 dari WTP di Batang Agam,” ujarnya.

“Ke depan kita akan menggunakan yang namanya Geographic Information System (GIS). Saat ini yang sudah memiliki teknologi tinggi seperti ini adalah Kota Batam, tingkat kebocoran jaringan airnya hanya 17 persen, terendah di nasional,” ujarnya.

Menurutnya, dengan teknologi ini, semua data perpipaan dan aksesoris akan berbasis koordinat, serta ada alat yang berfungsi sebagai sensor kebocoran yang dipasang pada titik tertentu. Kemudian data koordinat perpipaan dan aksesoris diintegrasikan dengan aplikasi GIS.

“Kita menjadi tahu bagaimana debit air mulai sumber air produksi, di sambungan pipa, hingga ketika mengalir ke pelanggan. Kita bekerjasama dengan Akatirta (Akademi Teknik Tirta Wiyata) Kota Magelang,” ulasnya.

Disamping itu, Perumda Air Minum Tirta Sago juga akan membuat jaringan khusus ke arah Payakumbuh Barat, dimana sumber air langsung dari Water Treatment Processing (WTP) Batang Agam. Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BPPW) Sumbar Kementerian PUPR telah memberi sinyal ada alokasi anggaran sebesar 10,3 Miliar rupiah untuk memaksimalkan WTP yang ada, dengan begitu 2 kompartemen bisa bekerja aktif dua duanya, setidaknya 80 persen.

“Kapasitas produksi Perumda Air Minum Tirta Sago Kota Payakumbuh saat ini sebesar 323,07 liter per detik, sebenarnya masih kurang, karena kita butuh tambahan 60 liter perdetik lagi. Jumlah pelanggan saat ini kurang lebih 32.000 sambungan rumah, dengan panjang pipa keseluruhan lebih kurang 514,4 Km,” terangnya.

Untuk layanan pembayaran tagihan air, Perumda Air Minum Tirta Sago sudah memiliki mitra sebanyak 64 loket yang tersebar di koperasi dan Mal Pelayanan Publik (MPP), selain pelayanan di kantor sendiri.

“Cakupan rumah tangga kita hampir 100 persen, kita juga lakukan penggantian water meter induk dan water meter pelanggan yang telah melewati batas penggunaan untuk meningkatkan keakuratan pengukuran. Dengan adanya GIS dan zonasi pelayanan SPAM nanti, maka kebocoran fisik dan administrasi bisa diminimalisir, karena memudahkan dalam monitoring dan perbaikan kebocoran. Saat ini saja di Payakumbuh hampir 30 persen tingkat kebocoran airnya, kita usahakan 5 tahun ke depan kurang dari 20 persen,” pungkasnya. (Cg)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4 komentar

  1. Ping-balik: Study in Africa
  2. Ping-balik: incalzire hala